Bunga Untuk Ratih

14.27 2 Comments
Bunga Untuk Ratih
Teringat,  kisah saya yang terinspirasi bersumber dari Ratih dan ikat rambutnya yang berwarna biru.
Pernah kamu bertemu seseorang dimasa kanak-kanakmu ?
.
Anggap saja,  hidup bersumber dari dalam kepalaku. Aku hanya mengira tanpa pembenaran.  Ikat rambut itu miliknya. Sementara itu, baru sekitaran sebelum menginjak kaki dikampus baru aku mengenalnya.  Tidak,  tapi lumayan tahu tentang dia. Kemudian hilang setelah lama berkenalan.
.
Ratih,  perempuan manis berambut panjang.  Sedikit sipit dengan tatapan yang tajam. Jarang sekali ditemui dengan bibir tersenyum. Pemurung?  Tidak,  hanya saja orang menganggapnya begitu.
.
Singosari,  27 maret 2010
Aku sedang menunggu kabar dari seseorang.  Tapi pesan singkat itu datangnya dari kamu.  Aku sih sebetulnya males.  Tapi sepertinya kamu orangnya lucu. Lalu,  sebelum waktu kita habis.  Aku mengajarimu banyak hal tentang bahasa malangan.
.
Mataram,  30 mei 2010
Saya lebih suka dirumah.  Bermain game dan lupa tentang cerita kemarin.  Tapi ada yang menarik dari pembahasan kemarin.  Perihal Ratih dan kenangan masa kecil saya.
.
Pucuk dicinta,  ulampun tiba.  Tetiba nya rezeki tak satupun yang mengelak. Saya hanya bisa mengikuti maunya tante. Ikut kemalang naik pesawat.  Pertama kali dan pengalaman yang buruk.
.
Tak ada yang menarik dari perjalanan mataram -  surabaya.  Karena perjalanan singkat tidak banyak cerita yang didengarkan.  Lalu-lalang dibandara,  dan berisiknya ruang tunggu penerbangan.
.
Tetiba di juanda.  Jemputan kami pun datang tepat waktu.  Perjalanan 2 jam cukup menyita dengan kemacetan  di sidoarjo lumpur lapindo.  Riuh jalanan jadi makanan mulai saat itu. Egois pengguna jalan jadi pelajaran toleransi semasa sekolah.
.
Seminggu di sidoarjo dan surabaya.  Tak begitu mengesankan.  Bosan?  Iya,  tapi tak dimakan begitu saja.  Pengalaman pertama mengenal dunia luar nyaman part 2. Setelah yang pertama waktu jaman kanak-kanak dan ikat rambutnya punya Ratih.



ilustrasi : Google