Berbagi karsa part 1 "Dari band ke musik teater"
Berbagi karsa, berbagi kata dan rasa dari pengalaman.
Dalam berbagi karsa 1 ini, saya akan membagikan sebuah pengalaman dari "Bang Alam" sapaan kesehariannya dilingkungan teater tempat beliau berkecimprung. Pengalamannya dari musik band kepanggung musik teater pertama kali.
Sejak lulus SMA dan masuk kedunia perguruan tinggi mulailah muncul hasrat untuk memahami bidang seni yang lainnya bahkan aliran-aliran dalam semua bidang seni sekaligus aliran dalam seni musik. Mulai dari teater pengalaman-pengalaman dari semua bidang seni terkumpul bahkan aliran musik bergenre etnik dan sebagainya. Dari sinilah awal mula bang Alam mulai menyeriusi bidang musik untuk panggung pertunjukan teater. Awal-awal saat itu, memang begitu besar kesusahan dan kesulitan yang dihadapi. Terlebih perihal peenyesuaian karena memang musik dipanggung teater lebih mengutamakan fungsinya sebagai jembatan suasana untuk aktor maupun penonton dipanggung teater memasuki suasana yang sudah ditentukan sutradara. Selain itu, sedikit susah karena bentukan musik teater dengan musik band sangat berbeda jauh. Musik band lebih mencari alunan irama yang disebut dengan aransemen sedangkan musik panggung lebih untuk mencari alunan irama yang ditunjukan untuk membawa suasana. Untuk musik panggung dan film pun sebetulnya mirip-mirip. Bagi bang Alam sendiri bermain musik band maupun panggung teater sebetulnya sama-sama menarik dam mempunyai kepuasan tersendiri. Basicnya pun sama untuk musik apa pun. Untuk bentukannya jelas berbeda anara band dan panggung teater.
"Bermain musik untuk teater itu seru. Ketika mengiringi emosinya si aktor. Musik dipanggung teater itu lebih berkesan mendorong suasana, situasi membawa aktor dan para penikmat untuk menikmati pertunjukan agar lebih hidup dan real" kata Bang Alam ketika saya wawancarai dikediaman beliau didaerah singosari.
(Malang/30/12/16)