Malang, 25 februari 2013
terselendangkan sebuah lukisan panjang diatas kanvas bulu domba
tersirat aliran-aliran air berwarna keemasan dari kuas emas sang raja
air mata bunda menghiasi pelipis wajah yang sedang duduk di pinggir sungai surga
matahari memancarkan panah-panah suci dari busur cinta
- rm (status facebook)
via flickr |
Saya lupa apa yang mendasari saya menulis prosa ini. ini salah satu paling buruk dari puluhan prosa di status facebook saya. tidak terstruktur meskipun memiliki lari berima a a a a dan hanya 1 bait yang membuat maknanya menjadi mengambang dan kemana-mana. tidak fokus dan kurang liar karena mendorong fungsi satu indera. tidak ada unsur lain yang lebih dalam untuk menjelaskan isi tulisan.
Namun, kita mencoba mengkaji dengan cocoklogi. ini sebuah lukisan yang dapat diamati melalu kata-kata. ketika membaca imajinasi kita langsung membuat gambaran di kepala. kanvas yang berbentuk selendang itu terbuat dari bulu domba. di kanvas itu terdapat sebuah gambar yang di buat oleh seorang raja. seorang perempuan paruh baya entah sudah bersuami atau beranak tak jelas namun ia seorang bunda yang sedang duduk di sungai surga namun menangis. dan matahari memancarkan cahaya yang menyerupai panah dari busur cinta.
Baca Juga
Lukisan panjang yang diselendangkan mungkin bisa berarti timeline dalam sebuah kehidupan dan bulu domba dapat berarti kehangatan karena genre disini di distraksi oleh baris terakhir dengan kata cinta. aliran air berarti goresan yang berwarna emas yang berarti sebuah kemuliaan bagi mereka yang ada dalam sebuah kisah hidup. dan seorang perempuan akan selalu menjadi bunda dengan hati yang penuh cinta seolah membuatnya ingin menangis sebab selalu merasa tak mampu sekalipun ia sanggup. dan cahaya mentari selalu menjadi energi yang tak habis-habis untuk membawakan surga sekalipun merasa gusar karena tak mampu.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar