Cara Lain Membaca Sajak Cinta AAN Mansyur

08.40

Salah satu Puisi Aan terbit di bacapetra.co pada tanggal 10 Februari 2020 dua tahun yang lalu. puisinya berjudul Cara Lain Membaca Sajak Cinta. dari judul ini saya tertarik untuk mereview puisi ini. dari judulnya saya dapat merasakan bahwa puisi ini terlahir bebas dan membebaskan.

di belakang bising kata-kata
____________ada ruang
lapang yang lengang.
kekosongan yang tidak
mampu dikatakan
kata. ke sana

kaudatang

berteriak (berteriak
hingga kau adalah suaramu)

Selengkapnya.....

Bait pertama, dibelakang bising kata-kata. menurut saya maksudnya adalah ruang belakang yang penuh dengan orang-oang yang sedang berbicara mengucapkan berbagai kata dan menimbulkan kebisingan. tapi jika saya renungkan lebih lama, baris pertama merujuk pada sebuah simbol atau tanda.  tanda ini menggambarkan kerisauan seseorang tentang bagaimana mengungkapkan perasaan.

Jeda spasi kemudian "ada ruang" di baris kedua. setiap ruang memiliki rongga. baris ke dua ini bentuk visualisasi sekaligus indera pengamatan sekalipun yang diamati adalah rupa tulisan. 

via bacapetra.co

"Lapang yang lengang." merujuk pada deskripsi ruang di baris kedua. entah ini mendefinisikan hati atau fikiran sebagai metafora dari bentuk bangun. baris ke empat "kekosongan yang tidak" kemudian dilanjut baris ke lima "mampu dikatakan" dan dilanjutkan di baris ke enam "kata. ke sana" memiliki bentuk komposisi tulisan yang rapi sebagai bentuk kesatuan yang bermakna ganda semisal " kekosongan yang tidak" dengan "mampu dikatakan" harusnya bisa menjadi lebih mudah dicerna menjadi "kekosongan yang tidak mampu dikatakan" namun, Aan ingin menyampaikan sesuatu dari komposisi yang demikian ini entah kekosongan yang tidak dimaknai dengan keragu-raguan dimana keraguan ini antara sesuatu yang kosong tidak ada apapun namun tidak kosong sehingga berikutnya mampu dikatakan segalanya kosong dan lengang akhirnya dapat di ungkapkan melaluai baris berikutnya "kata. ke sana" dengan kata-kata yang sampai padanya.

Lalu di baris berikutnya "kaudatang" dan selanjutnya "berteriak (berteriak hingga kau adalah suaramu). baris ini merujuk pada dia atau bahkan itu dirimu yang meneriaki kata-kata yang kau ucapkan hingga kau hanya merasakan suaramu saja bukan dirimu lagi. seolah-olah apa yang membuatmu ingin sungguh sangat menjejali dirimu sampai lupa dengan dirimu bahkan orang lain.  

pada bait ini yang dapat saya simpulkan adalah bagaimana seseorang mencoba merasakan cinta dan kita di paksa untuk memahami cinta melalui sajak cara lain membaca sajak cinta. seolah-olah Aan menjadi kan kita sebagai seorang pembaca cinta melalui puisinya pada bait pertama ini. bukan sebagai pelaku atau tokoh yang di ciptakan melalui puisi ini.

puisi ini terdiri dari 10 bait dengan komposisi bebas sebagai identitas puisi modern. saya mengelompokan bait pertama di atas bisa dilihat sebetulnya memiliki 3 bait dengan aturan 6 baris bait pertama kemudian, 1 baris bait kedua dan 2 baris bait ketiga. 

selanjutnya bait ke empat, merujuk pada dampak dari bait pertama hingga ketiga. bahkan seseorang yang "cinta" merasa sangat tidak nyaman dengan dirinya bahkan ia sedang menuju pemakamannya. lantas orang-orang memperdebatkan rasa nyaman yang dideritanya. 

di bait ke lima, seolah-olah Aan ingin memberikan sebuah petuah kepada kita. bahwa kita meyakini puisi karena puisi tidak pernah meminta untuk di percayai. lalu meragukan sesuatu yang memaksamu untuk meyakini dan melawan bentuk baru dari hidup dan penghidupan. kamu percaya kalau kamu mempercayai puisi ? percaya tidak mesti mengikuti dan mengiyakan. bisa jadi percaya juga berarti menolak dengan keras apa yang di tulis dan kamu berusaha sekuat tenaga untuk menolaknya. dan semua itu adalah bentuk kehidupan mu.

bait ke enam, membawa kita kepada kemustahilan dan cinta seperti itu. lalu kamu yang tadinya penuh menjadi kosong pada bait ke tujuh. seolah-olah api asmara membakar semua tentang dirimu, lantas cinta kah yang kau temui ? dan usaha yang digunakan untuk tetap bertahan hanyalah sebagian kecil dan mampu membuatmu hidup dalam bait ke delapan. 

Lalu di bait kesembilan, setelah kau menemukan satu titik persamaan dalam segala penderitaanmu maka kamu telah menemukan cinta. 

Dan bait ke sepuluh, kamu bebas memilih penderitaan atau cinta mana yang ingin kau habisi.

berat, puisi ini sungguh imajinatif dengan kata-kata yang menarik dan membuatmu bingung. lantas kebebasan membuat saya berani untuk menentukan langkah dalam menjamah tiap hurufnya. kita membaca puisi cinta dengan cara lain di dalamnya.

Ada rekomendasi puisi siapa yang selanjutnya kita review ?

Share this :

Founder Podcast Cerita Akhir Pekan yang biasa di panggil Dori

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔