Yuk Sri dan Kue Cementnya

15.25
via lovepik.com

Sebut saja Yuk Sri, seorang pedagang kue keliling yang suka sekali berdagang di daerah pelosok khususnya daerah dengan kelembaban tanah yang cukup tinggi serta memiliki mata air. meskipun demikian, Yuk Sri merupakan salah seorang tenaga kerja asing wanita yang merantau ke negeri paman Broto. 

Ia menjajakan kue cement, dagangannya ini diibaratkan seperti kegiatan sepiritual atau dengan bahasa kita yang awam biasa disebut seperti kegiatan keagamaan. caranya berdagang sama saja seperti cara orang beribadah pada umumnya. semisal, ketika salah satu penganut agama tertentu yang melaksanakan ibadah dengan cara berbaring dan meletakan beberapa helai daun kelor di keningnya serta melafalkan kalimat-kalimat yang sukar di pahami oleh penganut agama lain. 

begitupun Yuk Sri, ia menjajakan kue cement mulai dari ibu kota dan berakhir di tengah hutan. di tengah hutan pedalaman Yuk Sri mulai membangun Mall tempat ia menjajakan kuenya yang seolah Yuk sri sedang melakukan kegiatan peribadatan. aktifitas yuk sri ini membuat orang-orang dari negeri paman Broto mulai geram. karena aktifitasnya merubah struktur yang menenggelamkan identitas komunitas setempat.

"jika ingin berdagang, berdagang saja yang benar. jika ingin membangun, bangunlah bangunan yang benar"ujar salah seorang kepada Yuk Sri. alih-alih mengusir atau menangkap Yuk Sri karena aktifitasnya, mereka hanya bisa berdiskusi dan meneriaki Yuk Sri di tempat mereka berdiri. mereka merasa Yuk Sri seolah-olah menjadi penjajah baru di negeri Paman Broto. bukan berdalih merampas kekayaan alam disana. melainkan menjajah dengan menghilangkan identitas komunitas yang ada di negeri paman Broto.

Mereka takut serta khawatir, orang lain tidak akan mengenali mereka karena Mall yang di bangun Yuk Sri. mereka akan mengenal daerah itu merupakan daerah kekuasaan negeri Yuk Sri. namun pemerintah setempat justeru senang dan melindungi Yuk Sri dari ujaran kebencian para masyarakat setempat.

Namun, kekhawatiran dan peristiwa ini membuat mereka semakin sadar betapa pentingnya melestarikan keyakinan. agar tidak mudah terseret dan terjerembab ke dalam kue-kue cement buatan Yuk Sri. dan mereka lebih banyak berdialog dan membangun kedetakan satu sama lainnya. "seperti agama, kita dan Yuk Sri memiliki tata cara yang berbeda namun konsisten. namun dalam balutan identitas kebudayaan tentu kita bisa bersama-sama dan konsisten" ujar salah seorang tetua.

Yuk Sri mulai sadar akan perbuatannya. ia mulai membangun kembali mall di tengah hutan dengan struktur yang mendukung perkembangan serta ekosistem di hutan dengan aktifitas menjajakan kue cement yang lebih lembut dan menyelaras dengan alam.

Meskipun Yuk Sri bukan asli orang dari negeri Paman Broto, setidaknya ia harus melebur dengan cara hidup masyarakat setempat. Mungkin sejak zaman dahulu salah seorang dari masyarakat setempat juga seorang pendatang dan bukan masyarakat asli setempat. namun waktu kedatangannya sudah sangat tepat yang kemudian membuatnya memiliki kartu bukti menduduki wilayah setempat.

Yuk sri menggambarkan seperti orang kota dengan egosentrinya yang ingin merubah struktur kehidupan hutan sebagai penopang alam menjadi penopang keyakinan dan merubah bentuk kerja wilayah menjadi aktivitas rumit. 

Dengan kata lain, orang pemikiran desa yang dikemas dengan tampilan kota. jika setereotype ini berpandangan selalu melihat orang dari desa dengan pemikiran yang lebih kolot dan keterbelakangan. nyatanya, justeru di desa orang lebih cenderung berfikiran maju sehingga setereotype ini patut di abaikan. 

Semoga Yuk Sri dapat melebur dan membaur dengan tata cara hidup wilayah setempat. seperti ada sebuah kisah tentang seseorang yang dianggap orang setempat dengan logat dan bahasa tubuhnya yang hampir sama dengan apa yang berkembang di wilayah tersebut. sehingga sudah semestinya keyakinan tidak mempengaruhi tata cara hidup dengan signifikan. 

Jika agama adalah prinsip dasar yang di ibaratkan sifat dasar manusiawi seperti lapar, maka budaya bisa menjelma tata cara untuk memenuhi rasa lapar. 

Share this :

Founder Podcast Cerita Akhir Pekan yang biasa di panggil Dori

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔