Kau selalu tak sabaran bertelanjang kaki, berlari melintasi pematang-pematang sawah, menerjang tanah-tanah basah. Mengaduk-ngaduk lumpur. Merangkak, merabah, menjamah setiap inci tubuh gorong-gorong. Itu kegemaranmu; menjarah kawanan boiku, mujaer, belut, dan ikan gabus. - ANNE by Iingry
Anne, kira-kira umurnya berapa ? siapakah dia dalam puisi yang ditulis Nona Iingry ?, mungkin Anne adalah gadis yang dicintainya, atau bisa jadi Anne adalah seorang gadis yang dicintai ibunya. dalam bait pertama Iingry menuliskannya dengan 3 baris. Dengan rima yang menjuntai, maksud saya, entah apapun istilahnya perpindahan dari bunyi a menjadi ai dengan konsonan s didepannya menjadi akhir yang ditutup dengan kata manis dan manis juga kedengarannya.
 |
| illustrasi via google |
Bait pertama bagi saya, sebagai pembuka perkenalan siapa yang menanti dan apa yang dinanti. selalu rindu yang membuat orang suka menunggu biasanya. tapi bukan rindunya, tapi motivasi yang menggerakan rindu itu. tentu harapan dari imajinasi atau dari kenangannya. mungkin Anne seringkali datang ke tempat makan itu seusai tidur siangnya di setiap akhir pekan, dan musim kemaurau. apa setiap musim hujan ia tidak pernah datang ?
Bait kedua, nampak jelas sekali penggambaran Iingry dengan kebahagian yang sederhana. seolah-olah saya sebagai pembaca terlena dengan kejenakaan anak-anak yang nampak samar-samar dalam bait kedua ini. apakah itu Anne atau Aku.
Bait ketiga, semakin jelas perempuan ini gadis kecil yang senang di tempat itu. barangkali itu rumah nenek, yang sangat membahagiakan bagi anak kota yang jarang kedesa. atau boleh jadi, tempat paling membahagiakan bagi seseorang yang merasa pulang.
Bait keempat, Iingry membuatnya nampak sedikit suram. seperti kehilangan, menambahkan luka-luka, dan penggambaran kesepian yang sebagian orang menyukainya.
Kemudian terakhir di bait kelima, Iingry seperti membuka tabir, bahwa Anne adalah perempuan cantik dan Aku barangkali menjelma Bapak. dan di akhir di tutup dengan semacam note ucapan terima kasih kepada Anne.
Secara sederhana, saya memaknai puisi nona Iingry dengan pendekatan yang cukup sederhana, mungkin termasuk kedalam istilah humanisme. bahwasanya tidak begitu penting siapa Anne, yang terpenting bagaimana ia hidup dalam tulisan itu, atau bagaimana saya atau kita sebagai pembaca mampu menghidupannya. sebagai sumber energi yang mengetuk hati kita tentang kemanusiaan. hari ini bsia berarti itu, mungkin lain kali ia bisa berubah arti.
Atau kita mau mencoba menelaahnya dari segi judul. Anne seperti yang kita tahu, ini dapat kita simpulkan adalah sebuah nama dari bahasa Ibrani yang memiliki arti "sangat ramah" atau bisa juga berarti nama Ibu dalam bahasa lain, dan memiliki arti Tuhan telah mengasihiku dengan seorang Anak. jika di telaah dengan pendekatan linguistik cukup jelas siapa Anne, dan siapa yang menulis meskipun entah, saya tidak tahu apa yang melatarbelakangi Iingry menulis sehingga melahirkan puisi yang menakjubkan. jangan lupa berkunjung ke blognya Nona Iingry ada di kumpulan blog-blog asoy di paling bawah page ini.
Akhir kata, terima kasih Nona Iingry, terima kasih untuk Anne dan kebahagian yang tidak pernah dirasakan mereka. - rm
0 Komentar
Penulisan markup di komentar