Kesempatan kali ini, saya mencoba berbagi pengalaman terkait proses pementasan dengan lakon Sampah pada ajang Rektor Cup 2011 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Rektor Cup sendiri merupakan ajang kompetisi untuk mengasah minat dan bakat Mahasiswa yang diselenggarakan langsung oleh kampus Universitas Muhammadiyah Malang.
 |
| ss youtube |
Dalam proses pementasan biasanya ada fase untuk menentukan naskah. ada beberapa naskah pilihan dan sudah fix untuk di pentaskan sebelum akhirnya di ganti dengan naskah berjudul Sampah. saya sendiri lupa siapa pengarang naskah yang berjudul Sampah ini. sedikit dramatisir cerita perubahan naskah, pertama kali saya bergabung bersama sanggar seni teater bellbaba itu sekitar tahun 2011 setelah usai masa pesmaba atau penerimaan mahasiswa baru. waktu itu anggotanya masih sedikit dari senior yang cuma beberapa orang dan anggota baru yang juga cuma beberapa pula.
Kalau ngga salah, setelah beberapa kali pertemuan dan latihan. saya mulai ngajak temen-temen kelas buat ngeramain. ya paling ngga dari sekian banyak temen kelas saya, khususnya cowo ada satu atau dua anak yang bergabung. maklum, jurusan psikologi khususnya di kelas saya cowonya unlimited dan waktu itu peminatnya masih mayoritas perempuan.
Baca Juga
Tiba-tiba, pas di tengah latihan waktu itu di sanggar. mereka dateng rame-rame sekitar 6 - 10 orang kayaknya. ada yang bergabung ada juga yang sekedar membantu jalannya proses persiapan hingga pementasan walopun tidak bergabung secara resmi waktu itu. dulu memang karena keorganisasiannya masih lemah memang ga ada bedanya antara anggota dan bukan. kalau sekarang ga tau ya, semoga temen-temen sanggar selalu dalam lindungan Allah SWT.
 |
| ss youtube |
Setelah sekian lama latihan baru ngerasa ga srek sama naskahnya, akhirnya di ganti dengan naskah Sampah.
Sampah sendiri mengisahkan tentang dilema sekumpulan anak muda yang mulanya enggan membuang sampah. namun akhirnya berubah fikiran dan membuang segala sesuatu yang dianggap sampah. perubahan sikap ini tidak instan banyak lika-liku drama yang disajikan bergenre komedi. sehingga akhirnya mereka berubah dan mulai berkeinginan untuk membuang sampah pada tempatnya. namun semuanya terlambat setelah kemunculan anak SD yang akhirnya langsung membuang sampah pada tempatnya
 |
| ss youtube |
Pesan Moril yang dapat kita petik, segala kebaikan tentunya harus ditanam dan dipupuk sejak kecil. segala sesuatu yang semestinya bisa dilakukan langsung harusnya jangan ditunda apalagi penundaannya dengan perdebadan yang tidak penting. terakhir, menghormati orang tua dan jangan takut anjing.
Jika kamu ingin menyaksikan videonya, kamu bisa langsung kesini atau klik menu link.tr diatas atau podcast dan pilih youtube. Terima Kasih
0 Komentar
Penulisan markup di komentar