The Social Dilemma

08.46

Dilema sosial, beberapa waktu lalu teman saya menginstruksikan saya untuk menonton film yang berjudul The Social Dillema di Netflix. Tepat dengan hari ini 14 Pebruari 2022 saat saya menulis ini google nampak mengubah tampilan kotak pencariannya sebagai keikutsertaannya merayakan hari valentine. seolah-olah google menjadi manusia yang punya cinta untuk dirayakan bersama orang-orang. padahal yang kita ketahui google hanyalah mesin yang digunakan sebagai alat untuk mencari sesuatu bahkan tak jarang kita tersesat di dalamnya.

via wikipedia

Film The Social Dilemma dirilis pada tahun 2020 yang di produseri oleh Jeff Orlowski. sebelum masuk kesinopsis saya akan mereview tampilan covernya dulu. ketika mengamati covernya saya jadi teringat cerita tentang insomnia merupakan kondisi seseorang mengalami kesulitan tidur di malam hari. biasanya kita mencoba melakukan sesuatu untuk menghantar kita menuju kondisi tidur atau terlelap dengan melakukan aktivitas otak yang melelahkan salah satunya mengambil smarphone dan boom, ternyata ga tidur-tidur juga malah. kemudian dengan text "the technology that connect us also control us". yup, istiliah connect saya jadi kepikiran sama nokia salah satu teknologi telephone genggam yang saya ketahui pada masanya. tapi diluar itu, saya setuju dengan kalimat tersebut. sebab selain kita terhubunga kita juga saling mengarahkan. entah kita itu aku dan kamu atau sistem yang berkembang dengan sendirinya. tapi saya lebih setuju kalau kalimatnya jadi, "teknologi menghancurkan siapa saja yang jatuh kedalam jurangnya".

Saya lebih suka menggambarkan teknologi seperti sebuah tempat yang indah namun memiliki tempat-tempat yang juga mengerikan seperti dua mata koin yang berlawanan. kemudian tulisan judul yang mirip dengan syntax programmer. artinya segala sesuatu yang berkaitan dengan sosial merupakan suatu bangunan yang di bangun oleh seseorang. sebab tidak ada bangunan yang berdiri sendiri. arti dari ini boleh berarti baik boleh juga berarti buruk.

via google

Sinopsis

Film ini termasuk kedalam film Dokumenter. The Social Dilemma mengisahkan tentang dampak negatif yang timbul dari internet dimana dampaknya hampir sama dengan narkoba dan merusak tatanan sosial yang sudah di kembangkan dalam dunia offline. mulai dari informasi hoax yang menghancurkan demokrasi, anxiety pada remaja hingga kecanduan untuk terus menatap layar smartphone dan seterusnya.

Film ini dikemas dengan amat sangat menarik, bahkan awalnya saya sendiri tidak sadar kalau film ini termasuk film dokumenter. selain itu beberapa narasi didilustrasikan dengan potongan Adegan yang saling berkaitan dan menyatu seperti film pada umumnya. kemudian selain itu potongan-potongan dampak dari kebebasan pers melalui berita online hingga opini bebas yang menghancurkan demokrasi di berbagai negara hingga bagaimana seseorang di arahkan atas perilakunya dengan ilustrasi 2 Dimensi hingga 3 Dimensi. film ini cukup menarik untuk di tonton dan lumayan dapat menyita perhatian kita dalam waktu yang cukup lama.

Kejujuran para programmer pengembang jejaring mengungkap sisi gelap media internet dengan segala fitur yang berkerja sama menjadi sebuah platform yang dapat mengontrol perilaku seseorang secara sadar maupun tidak sadar. selain itu, film ini juga mengupas dampak negatif dari perilaku dan ketergantungan pengguna terhadap lingkungan sosial, psikologis bahkan medis hingga keseluruh aspek kehidupan yang berperan penting dalam hubungan sosial bermasyarakat. dimana dampak ini adalah bentuk settingan dari pengembang teknology terbesar ini. dalam film pun di jelaskan bahwa mereka para programmer ini akan selalu melakukan perbaikan dalam setiap evaluasi dalam dampak jejaring yang dikembangkan.

Beberapa kali saya merasa terpancing untuk beropini. salah satunya munculnya quote dalam cuplikan film "if you are not paying for the product, then you are the product" - Daniel Hovermann. well done, saya pernah memikirkan tentang ini ketika bermain facebook misalnya atau apa saja. saya fikir saya tidak mendaftar menggunakan uang. saya mendaftar menggunakan profil. pertama, saya membeli email dengan melampirkan data diri. pun akun facebook saya mendaftar menggunakan data pribadi. awalnya saya berfikir gmail, facebook hanyalah form pendaftaran robot tanpa admin. tapi itu tidak mungkin meskipun itu mungkin. tidak ada yang namanya privasi dalam dunia internet. semua terekam dan terlacak. tapi anda tidak perlu khawatir selama anda tidak-neko-neko data anda tetap dalam kondisi aman.

Meskipun demikian, banyak diantara kita yang membeberkan data diri mereka di media sosial entah apa yang mereka fikirkan. mungkin dunia internet memang tidak aman dan tidak ada privasi. tapi kita masih punya kebebasan untuk membatasi hak akses. selain itu, waktu adalah alat tukar yang paling bisa digunakan. mungkin saja kamu sedang menonton youtube, dan kamu merasa senang karena konten yang di tawarkan. lalu kamu beranggapan bahwa "tidak selamanya berbayar itu nikmat" padahal bisa saja, oranglain yang membayar kenikmatanmu. tidak ada untung rugi dalam analogi seperti ini. sebab ini semacam nilai conversi waktumu yang di ubah menjadi pundi-pundi uang oleh penyedia konten.

Bagi saya, teknologi dan psikologi tidak bisa di pisahkan. sebab keduanya memiliki keterkaitan yang besar. jika seseorang mampu mengelola teknologi dengan baik maupun bijak. maka teknologi akan mengelola psikologis seseorang dengan baik dan bijak pun. selengkapnya akan kita bahas dengan cerita yang berbeda

Share this :

Founder Podcast Cerita Akhir Pekan yang biasa di panggil Dori

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔