Jauh sebelum penjajah datang, Sunan Kali Jaga menulis prediksinya dalam sebuah serat beraksarakan kawi atau aksara jejawan. diceritakan sekitar tahun 1962-an pada abad ke ke 16. mengisahkan tentang raja ke - 3 Kerajaan Mataram yang berjuang menyatukan kembali para adipati yang tercerai berai akibat fitnah VOC. Raden Mas Rangsang harus segera menaiki tahta sebagai raja setelah ayahnya Panembahan Hanyokrawati wafat.
 |
| Poster film Sultan Agung. | sumber : google |
Sebelumnya ia sendiri lebih memilih menjadi manusia dengan golongan brahma yakni golongan tertinggi diantara manusia dan menjadi ulama yang mengajarkan Agama di padepokan Jejer demi meneruskan Ajaran Kanjeng Sunan Kali Jaga. jauh setelah masa Sunan Kali Jaga dan saat masa-masa awal Penjajahan Belanda melalui VOCnya kisah ini bermula.
Ayahnya Panembahan Hanyokrawati mengasingkannya di sebuah padepokan yang tidak jauh dari Mataram, di padepokan itu ia diajarkan oleh seorang guru tentang memahami dan memaknai hidup mulai dari belajar Agama hingga Bela Diri. di usia yang hendak memasuki masa dewasa ia bertemu dengan anak ki Lurah yang telah kembali dari perjalanan mencari kakaknya.
Saya kira mereka akan bersatu dan menikah ternyata, takdir berkata lain. maksud saya skenario film mengarahkan lain. setelah Ayahnya wafat, ia terpaksa harus menerima permintaan penasehat raja untuk menggantikan Ayahnya sekalipun Ayahnya telah memberikan tahta Raja kepada Anak laki-laki dari Istri Pertamanya namun hal ini tidak terjadi di karenakan sesuatu dan lain hal yang saya sendiri belum paham betul permasalahannya.
 |
| Cuplikan Film Sultan Agung. | sumber : google |
Baca Juga
Bahasa Jawa inggil Dan Aksara Jejawan
Selain tinggal di kota Mataram dan jauh dari embel-embel kerajaan Mataram. Allahualam bissawab, saya merasa kota ini cukup dekat dengan kerajaan Mataram Jawa Tengah. selain Aksaranya yang tidak jauh berbeda secara signifikan dan bahasanya yang masih memiliki kesamaan dan hasil belajar tentang keduanya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa nusantara dulu adalah satu. mungkin satu disini berarti dipersatukan bukan berasal dari 1 kelompok suku. dan dipersatukan dengan cara menyatukan visi misi bukan merampas kemudian disatukan.
Seirama dengan Film Sang Kiai, Bumi Manusia
Meskipun berbeda tahun refrensi dan berbeda tahun rilis saya merasa film-film Indonesia yang berlatarkan cerita kerajaan dan penjajahan masih selaras dengan cerita sejarah aslinya. dari kisah film ini saya dapat melihat ada banyak cara untuk menaklukan penjajah, mulai dari cara menulis seperti yang dilakukan Minke di Bumi Manusia. atau cara diplomasi yang dilakukan KH. Hasyim Asyari di Sang Kiai. atau dengan cara berperang seperti yang di titahkan Raja Mataram yang ke-3.
Film ini dirilis pada tahun 2018 dengan durasi tayang 2 jam 28 menit dan dibintangi oleh sederet aktor dan aktris indonesia diantaranya, Ario Bayu, Putri Marino, Marthino Lio, Adinia Wirasati, Lukman Sardi, Teuku Rifnu, Anindya Putri hingga Christine Hakim dan Meriam Belina.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar